Selasa, 02 November 2010

Objek Audit

2.1 Laporan Keuangan
Hasil akhir suatu langkah pemeriksaan merupakan laporan akuntan. Laporan akuntan adalah suatu laporan yang berisi suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan dari suatu badan usaha yang diperiksa. Laporan akuntan berbentuk sangat ringkas dan dengan kalimat yang standard.
2.2 Laporan Bentuk Pendek Dan Panjang.
Laporan bentuk pendek yang terdiri dari skope dan opini paragraph ditujukan untuk pemegang saham, kreditur atau pihak luar yang lain. Laporan bentuk panjang karena berisi berbagai aspek pandangan keuangan dan diperoleh dengan penelitian yang mendalam hanya ditujukan untuk manajemen. Laporan ini berisi tentang posisi keuangan hasil operasi perusahaan, skedul analisa dan ratio serta komentar-komentar berbagai fase-fase pemeriksaan.
Contoh laporan akuntan bentuk pendek :












STANDARD AUDIT REPORT
ANDERSON ZINDER & CO
AKUNTAN PUBLIC TERDAFTAR
Jl. Imam Bonjol 31
Jakarta Pusat

Kepada
Pemegang Saham
PT CARAKA UTAMA
MEDAN

Kami telah memeriksa neraca PT CARAKA UTAMA pada 31 desember 1985 dan perhitungan rugi-laba dan laba yang ditahan serta ikhtisar perubahan keadaan keuangan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Pemeriksaan telah kami lakukan sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan dan karenanya meliputi pengajuan atas catatan pembukuan serta prosedur pemeriksaan lainnya yang kami pandang perlu.
Menurut pendapat kami ikhtisar keuangan di atas menunjukkan secara layak keadaan keuangan PT CARAKA UTAMA pada tanggal 31 desember 1985 dan hasil usaha serta perubahan dalam keadaan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia yang diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya.
Drs. ANDERSON,Akuntan
Reg-D,2896
5 Maret 1986






Audit report standard (short form)
1. Audit Report Address
    Laporan biasanya ditujukan kepada perusahaan, pemegang saham, atau dewan  
    direktur.
2. Alinea Skope
-  auditor menjelaskan bahwa laporan keuangan telah diperiksa dan memberi tahu ke  
    pembaca (dalam istilah umum) apa yang telah dilakukan. Ini menunjukkan apa
    yang telah dilakukan auditor dari pada yang telah ditemukannya.
-  pada paragraph ini memang disengaja menjelaskan pekerjaan yang telah dilakukan,
    bukannya angka-angka secara detail, karena pembaca mereka mempunyai
    pengalaman professional dan mengetahui data/fakta tentang audit.
3. Alinea Pendapat
    Berisi pendapat auditor atas kesimpulan yang didasarkan bukti-bukti yang ada dan  
    merupakan professional judgement.
    Menurut pendapat kami menunjukkan suatu kemungkinan adanya resiko informasi  
    bila dikaitkan dengan laporan keuangan walaupun laporan keuangan telah  
    diperiksa.
4. Tanggal Laporan Akuntan
    Tanggal/waktu bahwa auditor menyelesaikan prosedur audit di lapangan. Tanggal
     ini penting bagi pembaca, karena merupakan tanggal berakhir auditor tanggung
     jawab untuk mereview kejadian-kejadian yang penting setelah tanggal laporan
     keuangan.
5. Nama Auditor
    Menunjukkan kantor akuntan dan partnernya.



Jenis-jenis pendapat akuntan
  1. pendapat setuju (unqualified /opinion)
  2. pendapat setuju dengan pembatasan (qualified)
  3. pendapat tidak setuju (adverse)
  4. laporan tanpa pendapat (disclaimer of opinion)
  5. piecemeal opinion
modifikasi laporan standar
berbagai kondisi dapat dimungkinkan adanya modifikasi laporan dua paragraph, modifikasi tersebut dapat berupa:
  1. suatu pendapat selain unqualified atau
  2. suatu pendapat unqualified dengan beberapa perubahan dalam format standar paragraph.
Kondisi tersebut diklasifikasikan sebagai berikut;
  1. laporan adalah selain unqualified, atau
  2. laporan adalah unqualified tetapi formatnya dimodifikasi,
apabila diinci lanjut kondisi di atas adalah:
kondisi akuntansi:
-         menyimpang dari prinsip akuntansi
-         menyimpang dari prinsip akuntansi, tetapi akuntansi menerima dengan penyimpangan ini
-         pengungkapan informasi dalam laporan keuangan tidak layak beralasan.
Kondisi tidka konsisten:
-         prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dan laporan keuangan tahun yang lalu tidak dinyatakan (restated).
-         Prinsip akuntansi telah ditetapkan secara konsisten seteleh menyatakan laporan keuangan tahun yang lalu.
-         Prinsip akuntansi digunakan untuk menyajikan informasi bagian belum/tidak dinyatakan secara konsisten.
-         Perubahan dari prinsip akuntansi yang tidak diterima menjadi (ke) prinsip akuntansi yang diterima.
-         Perubahan dari prinsip akuntansi yang diterima menjadi prinsip akuntansi yang tidak diterima.
-         Tahun pertama pemeriksaan dan konsistensi.
Kondisi skope:
-         kecukupan dan kompetensi, bukti tidak dapat dikumpulkan.
-         Satu bagian dari penugasan dilaukan akuntan lain.
Kondisi ketidakpastian
-         laporan keuangan dapat diakibatkan kondisi yang tidak pasti yang pengaruhnya kecil atau pengaruhnya material dan memerlukan apakah laporan qualifikasi atau disclaimer.
Kondisi lainnya.
-         suatu kejadian, kondisi, atau transaksi yang berpengaruh pada laporan keuangan ditekankan
-         auditor lain dan informasi dalam dokumen yang berisi laporan keuangan yang diperiksa.
-          
2.3. Objek Audit.
Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara lain:
    1. pemahaman auditor terhadap objek audit.
    2. penentuan objek audit
    3. penentuan ruang lingkup
    4. review terhadap peraturan yang berkaitan dengan objek audit.
    5. pengembangan criteria awal dalam audit.


Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannnya. Setiap objek audit memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan system pendelegasian wewenang yang diselenggarakan pada perusahaan tersebut. Dalam suatu divisi yang dikelola secara terdesantralisasi, manajer divisi memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur divisi tersebut seperti suatu perusahaan yang berdiri sendiri. Perencanaan, pengelolaan, pengendalian, pengambilan keputusan yang berkaitan dengan divisi tersebut menjadi wewenang dan tanggung jawab manajer divisi, yang akan dipertanggungjawabkan bersamaan dengan penyajian laporan divisi kepada manajemen pusat. Suatu divisi dapat berupa anak perusahaan, segmen bisnis atau cabang dari suatu perusahaan. Departemen dalam suatu perusahaan memiliki wewenang dan tanggung jawab utama pada departemen tersebut. Manajer pemasaran memiliki keputusan di bidang pemasaran.

Untuk mencapai tujuannya, objek audit menetapkan berbagai program yang pelaksanaannya dijabarkan ke dalam berbagai bentuk kegiatan. Setiap program-program/aktivitas yang diselenggarakan pada setiap departemen/divisi harus selaras dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, auditor harus memahami tujuan perusahaan dan berbagai program/aktivitas yang diselenggarakan untuk mendapatkan pemahaman tentang keselarasan tujuan tersebut.
Dalam pemahaman terhadap objek audit, auditor harus mendapatkan informasi tentang sumber daya (kapasitas aktivitas) yang dimiliki objek audit dalam melaksanakan berbagai kegiatan. Di samping itu, metode operasi (cara pelaksanaan kegiatan) juga harus menjadi perhatian penting karena dari hubungan antara metode operasi dengan ketersediaan sumber daya, auditor akan mendapatkan informasi awal apakah suatu kegiatan telah dilaksanakan dengan ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapaitujuannya.

Pendokumentasian merupakan beberapa langkah yang akan mengarah pada pertemuan awal antara auditor dengan manajer klien. Pembuatan daftar pengingat dan daftar isi awal untuk kertas-kerja merupakan beberapa hal yang dilakukan pada saat pendokumentasian. Auditor juga membuat kuesioner yang akan digunakan dalam wawancara dan diskusi dengan manajer klien dan yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar